
Contohdesainmyid.com – Zaman telah berganti namun kita tidak boleh melupakan sejarah terutama corak kehidupan masyarakat praaksara. Kita akan jelaskan corak kehidupan masyarakat praaksara satu persatu. Banyak ditemukannya prasasti yang menandakan adanya zaman praaksara menjadi salah satu bukti bahwa manusia sejatinya telah berproses sedemikian rupa mulai dari berjuta – juta tahun yang lalu. Namun didaerah pedalaman juga masih sering corak kehidupan ini ditemui.
Semi nomaden adalah kelompok masyarakat yang memiliki pola hidup yang berada di antara kehidupan nomaden (yang pindah tempat secara teratur) dan masyarakat sedentari (yang tinggal di satu tempat). Para semi nomaden cenderung memiliki kebebasan bergerak dan sering kali berpindah tempat untuk mencari sumber daya seperti air, makanan, dan tempat penggembalaan hewan ternak mereka. Namun, mereka juga memiliki daerah atau kawasan yang dianggap sebagai tempat tinggal tetap, di mana mereka kembali secara berkala.
Kurang lebih pada 65 juta tahun yang lalu semenjak adanya suatu kehidupan dibumi, manusia purba pun bermunculan. Zaman itu juga sudah disebut sebagai zaman praaksara. Suatu masa bahwa manusia belum mengenal apa itu tulisan. Sehingga mereka berkomunikasi menggunakan benda – benda serta tanda – tanda saja yang termasuk corak hidup masyarakat praaksara. Corak kehidupan masyarakat masa praaksara sendiri mengalami tiga hal yaitu adanya corak nomaden kemudian semi nomaden dan yang terakhir menetap. Dalam kehidupannya, masyarakat praaksara sudah mengenal bagaimana berburu serta meramu.
Kemudian yang membuat mereka hidup berpindah – pindah karena untuk mencari makanan atau disebut juga food gathering. Kemudian selain untuk mencari makanan, masyarakat praaksara juga sudah mengenal bagaimana bercocok tanam dalam rangka memproduksi makanannya sendiri.
Sehingga biasanya dalam pelajaran sejarah atau IPS Sahabat Contohdesain akan tau, itu disebut dengan food producing. Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan makanan ketika mereka tidak melakukan kegiatan berburu. Ada tiga masa corak kehidupan masyarakat praaksara, antara lain sebagai berikut:
- Corak kehidupan masyarakat praaksara masa nomaden
- Corak kehidupan masyarakat praaksara masa semi nomaden
- Corak kehidupan masyarakat praaksara sudah menetap
Corak Kehidupan Masyarakat Praaksara pada Masa Nomaden

Gambar tersebut menunjukkan corak kehidupan masyarakat praaksara yaitu masa nomaden suka berpindah – pindah yang penuh dengan perburuan untuk mempertahankan hidup dari segi makanan. Corak kehidupan masyarakat praaksara dibagi menjadi tiga yaitu nomaden, semi nomaden serta menetap. Kali ini akan kita bahas bagaimana corak kehidupan nomaden.
Mungkin sudah tidak asing bagi kamu dengan kata nomaden. Biasanya ketika bercanda, kalian memberikan julukan nomaden kepada teman yang suka berpindah – pindah tempat tinggal. Artinya dalam coraknya, nomaden memiliki pengertian yaitu kehidupan yang selalu berpindah – pindah tempat tinggal. Sehingga dalam corak ini, manusia praaksara hidup dengan cara berpindah – pindah tempat guna memenuhi makanan untuk kebutuhan hidup.
Mereka dalam berburu dan selalu menemukan daerah tempat tinggal baru. Itu bertujuan untuk lebih dekat dengan daerah berburunya. Hal itu menunjukkan mereka bergantung kepada alam. Corak kehidupan masyarakat praaksara ini belum mengenal bercocok tanam, karena hanya paham berburu saja. Peralatan berburunya pun masih sangat sederhana sekali. Bahan dasarnya hanya berasal dari batu dan kayu. Meskipun hanya berasal dari batu dan kayu, mereka mampu memanfaatkannya dengan baik untuk berburu.
Corak Hidup Masyarakat Praaksara pada Masa Semi Nomaden

Gambar tersebut menunjukkan corak kehidupan masyarakat praaksara yaitu masa semi nomaden yang mulai menghasilkan makanan sendiri juga berburu dengan alat yang lebih canggih dari sebelumnya. Corak kehidupan ini sudah sedikit lebih baik dari nomaden. Maksudnya, masyarakatnya sudah bisa sedikit demi sedikit melakukan kegiatan bercocok tanam.
Meskipun kehidupannya masih berpindah – pindah tempat, namun ketika mau meninggalkan suatu tempat, mereka menanami tempat tersebut dengan tanaman – tanaman kemudian ketika musim panen mereka akan kembali.
Peralatan berburunya juga sudah lebih baik karena beberapa terbuat dari tulang yang memungkinkan akan lebih tajam sehingga membuat hasil buruan dan mengumpulkan makanan lebih banyak. Dalam Corak kehidupan masyarakat masa praaksara ini, mereka memiliki tempat tinggal namun hanya sementara saja. Namun kesamaan dengan nomaden yaitu mereka masih tergantung kepada alam.
Corak Kehidupan yang Sudah Menetap
Corak kehidupan yang terakhir yaitu secara menetap. Kehidupan ini mayoritas masyarakatnya bahkan hampir semuanya sudah memiliki tempat tinggal yang menetap. Hal itu bertujuan agar mereka juga mampu memboyong para keluarganya untuk tinggal di rumah mereka. Karena mereka merasa aman serta tentram di rumah yang sudah dibuat. Kemudian tujuan lain mereka mendirikan suatu tempat tinggal yaitu untuk menyimpan bahan – bahan makanan mereka. Sehingga ketika pulang berburu ataupun dapat makanan dari hasil panen.
Corak hidup masyarakat praaksara ini sudah semakin modern serta mulai muncul ilmu pengetahuannya. Seperti sudah mengenal astronomi dan lain sebagainya. Disisi lain, dalam hal menjalani kehidupan, mereka juga mengenal sistem kepercayaan. Dalam masa ini, sistem kepercayaannya yaitu seperti animisme yang percaya kepada roh dari nenek moyang. Kemudian ada dinamisme percaya terhadap benda – benda dianggap keramat atau memiliki kekuatan dan terakhir yaitu tetomisme disebutkan bahwa memiliki kepercayaan terhadap hewan suci.
Corak hidup masyarakat praaksara massa itu memang beragam serta berproses untuk menuju masyarakat yang lebih modern. Hendaknya kita belajar dari corak tersebut bahwa dalam segala kehidupan diperlukannya suatu proses untuk menuju kemajuan. Namun tetap memperhatikan kelestarian alam dan memanfaatkannya dengan cara tidak rakus seperti yang diajarkan pada Corak kehidupan masyarakat masa praaksara.